TIGA LANGKAH REFORMASI USAI RAIH FITRAH DIRI
Oleh
Andy Khoer Afandy S.Hi, S.Pdi
الحمدلله الذى ارسله بالهدى ودين الحق ليظهر على دين كله وكفى بالله شهيدا, أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا رسول الله...
Alhamdulillah aladzi arsala rasulahu bilhuda wa diinil haq liyuzhiro ala diini kullihi wa kafa billahi syahida . Asyhadu ‘alla ilaha illalloh wahdahu laa syarikalah wa asyhaduanna muhammadarasululloh
Allahu Akbar3x Walilahil hamd
Hari ini dunia dipenuhi Takbir Tahmid dan Tahlil oleh 1, 3 Milyar muslimin sedunia. Suatu ketundukan relijius yang kolosal yang tidak biasa dilakukan oleh pengikut agama lain manapun di dunia.. Sebuah tanda genderang fitrah, yang hanya bisa dilakukan oleh Agama Fitrah yang terjaga hingga akhir zaman.
Allahu Akbar3x Walilahil hamd
Bulan suci Romadhon baru saja kita tinggalkan, ia adalah Bulan Alquran yang telah menggembleng kita selama satu bulan penuh. Untuk menjadikan kita insan beriman lagi bertaqwa. Ini pun bentuk kolosal relijius lainnya yang tidak dimiliki oleh agama-agama lain manapun, yang mampu merubah siklus kegiatan hidup secara serempak, sejak di penghujung malam dengan sahur, sholat subuh, tilawah qur’an hingga berbuka puasa dan tarawih . Sungguh suasana penghambaan yang tak terperikan, kaya miskin diliputi rasa haus dan dahaga yang sama , semata untuk berbakti kepada Allah Sang Penguasa dan Pencipta semesta .
Allahu Akbar3x Walillahil hamd
Pemenangn dari sebulan penuh gemblengan Romadhon adalah semua yang mendapatkan tambahan keimanan dan ketaqwaan. Sifat pokok mereka yang sama adalah sebagaimana yang disebut dalam Alquran, sangat bersiap untuk masa depan yang lebih baik:
“Wahai orang orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang akan dipersiapkannya untuk masa depannya….†(QS.59:18)
Masa depan yang lebih baik adalah juga merupakan doa yang kerap Rasululloh ucapkan: “Robbana atina fiddunya hasanah, wafil akhiroti hasanah , waqina adzabannar†. Ia adalah dunia dan akhirat yang lebih baik.
Allahu Akbar3x Walillahil hamd
Tiada waktu yang paling tepat untuk menata kembali masa depan kita yang lebih baik , sebagai pribadi maupun ummat , kecuali Hari Raya Idul Fitri, saat kembalinya kertas putih jiwa yang siap ditulis dengan tinta iman dan taqwa , dibimbing hidayah Ilahi, bimbingan Alquran dan sunnah.
Allahu Akbar3x Walillahil hamd
Minimal ada tiga hal pokok untuk menjaga , merawat dan mengembangkan fitrah yang telah kita raih ini ke depan.
1. FITRAH HAKIKI BUAH SYAHADATAIN
Dalam satu Hadits:
Abu said alkhudri ra mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda , Musa as berkata: “Wahai Tuhanku ajarilah aku sesuatu , yg dengan sesuatu tersebut aku bisa mengingat Mu , dan berdoa kepada Mu†. Allah SWT menjawab: “Ucapkanlah Laa ilaha illalloh†. Musa As berkata: “Wahai Tuhanku setiap hamba Mu mengucapkan kalimat tersebut†. Allah SWT menjawab: “Ucapkanlah Laa ilaha illalloh†. Musa berkata :†Sesungguhnya aku mengharapkan sesuatu yg dengan sesuatu tersebut Engkau akan mengistimewakan diriku†. Lalu Allah menjawab: “Wahai Musa sesungguhnya apabila 7 lapisan langit dan tujuh lapisan bumi berada dalam satu telapak tangan, dan Kalimat Laa ilaha illaloh berada dalam telapak yg lainnya , kalimat Laa ilaha illalloh akan lebih berat timbangannya.†(HR Nasai, Ibnu Hiban, AL Hakim . Dia berkata, sanad dari Hadits tersebut Sahih)
Bertauhid kepada Allah bukan saja dengan ucapan , tapi dengan seluruh eksistensi kehidupan. Itulah pula yang dilakukan oleh baginda Muhammad SAW, dengan membangun Khoiru Ummah, ummat terbaik sepanjang zaman.
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd
Ucapan Syahadat kita yang berupa “Laa ilaha illalloh†tidak lain adalah ucapan, penghayatan dan praktek kehidupan yang telah dijalankan oleh manusia pilihan Allah , Muhammad SAW. Maka pada hakikatnya ucapan “Laa ilaha illalloh†adalah penegasan kembali kesetiaan kita kepada Allah dan Rasul SAW. Penegasan kembali pada ketundukan kita kepada Alquran dan Sunnah baginda Muhammad SAW. Tanpa ada sikap jujur dan tunduk secara total pada Jalan Allah dan RasulNya dan Alquran dan Sunnah , maka tidak akan pernah ada fitrah yang hakiki yang kita peroleh di hari raya ini. Bahkan cita dan ampunan Allah hanya bias dicapai dengan cara itu.
“Katakanlah , jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku (SAW) , niscaya kalian akan dicintai Allah dan diampuni dosa-dosa kalian†(QS. 3:31)
Allahu Akbar 3x Walillahil hamd
2. REALISASI JALAN ISLAM HARUSLAH MERUPAKAN HABLUMMINALLOH & HABLUMMINANNAS
“Ditimpakan kehinaan di mana saja mereka berada , kecuali yang berpegang kepada Tali hubungan kepada Allah dan Tali hubungan kepada sesama manusia†(QS. 3:112) .
Betapa Ibadah puasa Romadhon . Puasa yang hanya untuk Allah itu ternyata sarat dengan prasyarat sosial. Puasa kita akan rusak jika kita tidak bisa menjaga ucapan lisan kita yang tidak boleh kotor , dusta dan berkelahi dengan orang lain. Betapa infaq dan makanan berbuka puasa sangat dianjurkan untuk kita berikan kepada sesama. Betapa puasa akan tergantung jika zakat fitrah tidak kita berikan. Bahkan sholat sunnah pun kita perbanyak , bukankah dalam sholat itu sangat sarat dengan peran kita sebagai makhluk sosial. Tengok lah doa tahiyat kita yang mendoakan para Nabi, hamba Allah yg sholih lainnya selain diri kita sendiri. Betapa sholat ditutup dengan salam ke kanan dan kekiri, setelah diawali Allahu Akbar takbiratil Ihrom. Dengan kata lain, Sholat dibuka dengan Hablumminalloh dan ditutup dengan hablumminannas.
Maka memasuki hari Idul Fitri ini , berbagai bentuk hablumminannas (hubungan kepada sesame manusia ) harus kita evaluasi dan tata ulang. Mulai dari kualitas rumah tangga kita, peran dakwah kita, hubungan dengan masyarakat rumah dan kerja , hingga kontribusi kita kepada pembentukan bangsa dan Negara yang “Baldatun Thoyibatun wa Robbun Ghofur†.
Pribadi muslim yang memberikan perhatian baik pada penjagaan hablumminalloh dan hablumminannas sesungguhnya tengah menghadirkan indahnya fitrah Islam di tengah masyarakat. Dan pada gilirannya akan mendapatkan simpati dan penghargaan masyarakat , bangsa dan bahkan warga dunia terhadap Islam. Tetapi jika tidak, maka akan menghadirkan fitnah atau celaan manusia kepada kaum muslimin. Hal terakhir ini bisa terjadi manakala terjadi keterpecahan keteladanan tersebut, ketika seorang yang relijius secara pribadi , tapi buruk akhlaq, teladan dan kontribusinya ke publik . Dikenal korup dan tak amanah dalam tugas-tugas sosialnya.
Pribadi terpecah seperti itu sangat tidak pantas disandang oleh mereka yang mengharapkan predikat muttaqin.
Allahu Akbar3x Walillahil hamd
3. SENANTIASA MENINGKATKAN KUALITAS & KONTRIBUSI DIRI
Hidup seorang mukmin yang telah berhasil menjalani gemblengan Romadhon sebulan penuh, dengan puasa, tarawih, infak, zakat dan penjagaan akhlaqnya, bahkan dengan I’tikaf mengejar lailatul qodar niscaya saat Idul Fitri tiba dipenuhi gelora peningkatan cita, tekad dan karya, doa dan dakwah, sujud dan ruku’, fikir dan dzikirnya , kata dan perbuatan sejalan, pendek kata seluruh potensi dirinya terpacu dan terpicu untuk dikembangkannya karena hal tersebut memang merupakan tuntutan dari iman dan taqwa itu sendiri .
Sebagaimana sabda Nabi SAW:
Tuntulah ilmu dari sejak buaian hingga liang lahatâ€
“Khoirunnas ‘anfaahum linnas “ (Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi kemanusiaan)
“Ditinggikan Allah beberapa derajat orang yang beriman di antara kalian , dan orang yang berilmu†(QS. 58:11 )
“Dan beramalah kalian . Maka Allah akan melihat amal kalian, begitu pula Rasul dan orang-orang yang beriman….†(QS.9:105)
Ayat Alquran dan Hadits di atas tidak lain hanyalah menegaskan bahwa seorang mukmin tak lain adalah pribadi yang melakukan “tarbiyah madal hayah†atau long life education atau “never ending improvement†(Pengembangan diri yang tidak pernah usai) . Selalu bersemangat untuk menutup kelemahan diri di masa yang lalu dengan perbaikan amal sholih di masa kini dan masa masa yang akan datang.
Allahu Akbar3x Walillahil hamd
Marilah kita tutup pertemuan kita ini dengan Do’a , semoga Allah mengistijabah doa kita semua .
Billahi taufik wal hidayah , wassalamu alaikum wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar