Jumat, 28 Oktober 2011

Maulid Nabi

DENGAN HIKMAH

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

KITA KEMBANGKAN SIKAP ARIF DAN BIJAKSANA

DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGRA


 


 

PERINGATAN

MAULID NABI MUHAMMAD S.A.W


 

3JUNI 2001 M

12 RABI'UL AWAL 1422 H


 

DI ISTANA NEGARA

JAKRTA


 


 

MUHAMMAD TOLCHAH HASAN

MENTRI AGAMA REPUBLIK Indonesia

POF.DR.H.ABD.MUIN SALIM

REKTOR IAIN ALAUDDIN MAKASSAR


 

K.H. MUCTAR NATSAR

IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

    Baru saja kita menyimak uraian hikmah Mulid yang disampaikan dengan baik oleh yang terhormat Prof.Dr.Abdul Mu'in Salim. Semoga uraian tersebut dapat memberi tambahan ilmu dan memperluas wawasan kita tentang perjuangan dan keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam upaya mewujudkan masyarakat madani, yang oleh Al-Qur'an disebut sebagi "Khoira Ummah".

    Nabi Muhammad SAW merupakan "Uswatun Hasanah" (teladan yang bagus ), sikap dan prilakunya menjadi panutan setiap muslim. Pribadi dan perjuangannya menjadi acuan dan sumber inspirasi setiap mukmin, dalam kiprahnya membina kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Dengan cara demikian nilai-nilai agama dan moral akan senantiasa mendamping kita dalam setiap gerak dan langkah kita mengukir sejarah perjalanan kehidupan kita.

    Dalam sambutan ini, saya ingin menyampaikan beberapa catatan singkat sebagai refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1422 H, sebagai berikut :

  • seorang ulama besar dan pemikiran Muslim Hasan An-Nadwi dalam sebuah karya tulisnya

arabbbbbbbbbb....

menyatakan :"Bahwa Nabi Muhammad SAW hadir di tengah-tengah umat manusia, pada saat kehidupan umat manusia terlepas dari bingkai kemanusiaan.

  • Yang kuat kemakan yang lemah
  • Yang kaya menjarah yang miskin
  • Yang mayoritas membantai yang minoritas
  • Yang besar menginjak-injak yang kecil

Arus "jahiliyah" menenggelamkan tatanan moral dan kemanusiaan. Dalam suasana seperti itu Nabi Muahammad SAW datang, dengan sebuah statemen:


 

Arabbbbbbbbbbbbbbbb


 

(saya ditulis untuk menegakan supremasi moral)

  • Apa yang disabdakan oleh Nabi SAW tersebut, tidak hanya terbatas pada wacana, tetapi lansung dilakukan dan dimuali dari sikap dan prilaku beliau sendiri dengan bimbingan wahyu yang diterimabnya.
  • Citra kelemah-lembutan dalam omongan, sikap dan perilaku
  • Menjauhi kekerasandan kekerasan. Menyambung yang patah dan meluruskan yang salah.
  • Segala persoalan dipecahkan dengan semangat musyawarah dan sialog.


 

Arabbbbbbbbbbbbb


 

    (karena rahmat Allah SWT, kamu dapat bersikap lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan kasar, niscaya mereka akan mejauhimu.

Karena itu maafkan dan mohonkan ampunan bagi mereka. Ajakanlah mereka bermusyawarah dalam menghadapi suatu persoalan). Ali Imron :159

  • Kebijakan-kebijakan yang diambil selalu diukur dengan akibat-akibat yang dapat menimpa umatnya, bukan untuk kepuasan dan kepenntingan pribadinya.sangat peka dan peduli terhadap segala penderitaan umatnya. Tuhan sendiri yang memberikan penilaian seperti itu:


 

arabbbbbbbbb


 

(Dia orang yang sangat peduli terhadap penderitaanmu, dan sangat peka pada nasibmu.

Dia sangat penyantun dan penuh kasih sayang kepada orang-orang yang beriman). At-Taubah :128


 

Adalah layak jika banyak para ahli menilai, bahwa suatu reformasi berskala dunia yang paling sedikit korbanya, adalah reformasi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW>

Maha Benar Allah SWT yang menyatakan :


 

Arabbbbbbbbb


 

(Kami tidak mengutusmu-Muhammad-kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam). Al-Anbiya :107


 


 


 


 


 

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

DENGAN HIKMAH PERINGATAN

MAULID NABI MUHAMMAD SAW

KITA KEMBANGKAN SIKAP ARIF DAN BIJAKSANA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA


 


 

Oleh :

Prof.Dr.H.Abd.Muin salim


 


 

Assalamu'alikum wr.wb.


 

Arabbbbbbbbbbbb


 


 

Setelah memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Sang Pencipta dan Pemelihara serta salam taslim untuk Junjungan dan Permata alam semesta, izinkanlah saya menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya dan terimakasih yang tak terhingga atas kehormatan yang diberikan untuk menyampaikan ceramah peringatan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW di tempat penuh keagungan ini, di hadapan majelis yang mulia, dan pada malam yang agung penuh berkah, senin, tanggal 12 rabi'ul Awal 1422H. Bukanlah suatu peristiwa tanpa arti kalau pada malam hari ini, adalah malam senin yang bertempat pula dengan malam Senin 1475 tahun yang lalu, saat kelahiran seorang bayi mulia yang diberi nama Muhammad, kemudian menjadi Nabi dan Utusan Allah SWT. pada malam dan tanggal yang sama pula, 1422 tahun yang lalu, ketika dalam usia 52 tahun Nabi SAW berhijrah untuk menegakkan risalah Islam di kota Madinah Munawwarah dan ketika dalam usia 63 tahun pada malam dan tanggal yang sama pula, atau 1411 tahun silam, beliau berpulang ke rahmatullah setelah melaksanakan misinya sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.


 

Bapak Presiden RI, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.


 

Memperingati peristiwa-peristiwa bersejarah, lebih-lebih lagi peristiwa yang memberi pengaruh dalam kehidupan dan peradaban manusia, adalah suatu perbuatan yang diperintahkan al-Qur'an karena di dalamnya terkandung makna yang sangat mendalam. QS Ibrahim ayat 5 menegaskan:


 


Artinya: Dan sungguh kami telah mengutus Musa dengan ayat-ayat kami, hendaklah engkau melepaskan kaummu dari kegelapan kejalan yang terang benderang; dan ingatkanlah kepada mereka hari-hari Allah SWT; Sesungguhnya dalam peringatan itu terkandung pengajaran-pengajaran bagi setiap orang yang sabar dan berdyukur, (yang tabah dalam perjuangan dan pandai menghargai karunia Allah SWT).


 

Demikian pula pada malam hari ini, kita memperingati hari yang bersejarah bagi umat Islam, bahkan bagi kehidupan dunia dan alam semesta, yakni memperingati hari lahirnya Muhammad SAW, Nabi dan Rasulullah pembawa rahmat bagi umat manusia dan alam semesta. Dan sesuai kandungan ayat yang baru dibacakan, maka dari peringatan malam kelahiran Nabi SAW pada malam ini, kita mengharapkan dapat memperoleh pengajaran-pengajaran untuk melanjutkan perjuangan bangsa melanjutkan reformasi nasional yang belum selesai, terutama agar kita memperoleh kearifan dan kebijaksanaan dalam mengatasi masalah-masalah nasional sehingga kesejahteraan dan kedamaian dapat terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada sisi loain peringatan kali ini juga merupakan peringatan Maulid yang pertama untuk abad XXI dan era millenium tiga.


 

Untuk memperoleh kearifan yang membuahkan kakebijaksanaan yang dikehendaki dari peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tidaklah cukup dengan mengenang dan menyebutkan jasa-jasa dan kebaikan beliau semata, seperti yang selama ini menjadi tradisi, tetapi kita memerlukan pengenalan lebih mendalam dan reorientasi terhadap hakikat visi dan misi kelahiran beliau. Ini penting, karena nasib yang menimpa kita selama puluhan tahun, termasuk umat Islam sejagat, dalah krena kelencengan pandangan dan perjalanan umat Islam yang tidak disadari selama ini yang mengakibatkan kelemahan, kemunduran, dan perpecahan di kalngan umat serta eksploitasi dan penghinaan, baik dalam bentuk fisik materil ekonomis, maupun dalam bentuk kultural ideologis yang menjadi hambatan kebangkitan umat dan bangsa. Pada akhirnya, hal tersebut meimbulkan keraguan terhadap eksistensi nilai-nilai agama yang dibawa para rasul.


 

Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi alam semesta. Tersebut dalam QS Al-Anbiya, 21:107


Dan tiadalah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi alam semesta.


 

Ayat ini sanagat populer, hanya saja amat disayangkan ayat yang menyusulnya yang merupakan sikwen dan konsekwensi, kurang terdosialisasi dan mendapat respon umat :



 

katakanlah : "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan sembahanmu itu adalah Sembahan Yang Esa, maka apakah kamu berserah diri (muslim) ?


 

dalam ayat pertama, tampak bahwa visi risalah Nabi SAW adalah terwujudnya rahmat (kasih sayang ) di dalam kehidupan masyarakat. Rahmat beliau tidaklah terbatas pada orang-orang tertentu, misalnya para sahabatnya belaka, atau para pengikutanya dari kalangan umat Islam , tetapijuga rahmatnya tertuju kepada umat yang non muslim , bahkan terhadap makhluk-makhluk lain seperti hewan dan benda-benda lain yang dimilikinya. Marilah kita menyimak hikmah-hikmah dari Beliau yang dikekalkan dalam sejarah, diantarnya adalah jawabannya ketika para shabat meminta agar Beliau mendoakan kehancuran buat kaum musyrikin karena telah mencederai Rasulullah saw. dalam perang Uhud. Beliau berkata dan berdoa:


 

انّى لم أبعث لعّا نا ولكنّى بعثت دا عيا ورحمة اللهم اهد قومى فانّهم لا يعلمون


 

sesungguhnya aku tidak diutus sebagai tukang laknat penghujat, tetapi aku diutus sebagai da'i (penyeru) dan sebagai rahmat. Ya Allah SWT berilah petunjuk kaumku karena sesungguhnya mereka itu tidak mengetahui.


 

Dari segi materi, Safwan bin Umayyah meriwayatkan bahwa Rasulellah saw memberinya harta setelah perang Hunain, pada hal sebelum memeluk agama Islam, Muhammad adalah orang yang paling dibencinya. Kemudian ia berkata : "Demi Allah SWT, tiadalah yang memiliki jiwa seperti ini melainkan seorang Nabi" dan dia pun memeluk Islam.


 

    Dalam hubungannya dengan kehidupan antara umat beragama, Rasulullah SAW memanfaatkan Da'sur yang telah menghunus pedang untuk membunuhnya; demikian pula beliau tidak menaruh dendam kepada seorang Yahudi, tetangganya yang telah memberinya daging beracun, bahkan beliau memaafkannya. Pada peristiwa lain, beliau tidak menghukum seorang Yahudi yang telah menyihirnya. Maaf dan toleransi yang diberikan oleh Rasulullah SAW bukanlah karena kelemahan, mengingat semuanya itu dapat dilaksanakannya ketika kekukatan dan kekuasaan sudah berada ditngannya. Mengapa pepatah mengatakan


العقو عند المقدرة(memberi maaf hanya dapat diberikan oleh mereka yang kuat dan berkuasa)

    Akhlak mulia beilau diabadikan dalam al-Qur'an dengan firman Tuhan, Qs-Nun, 68:4

وانّك لعلى خلق عظيم

(Sesungguhnya engkau berakhlak agung)


 

Dan untuk itu beliau diutus untuk menyempurnakan moral mulia umat manusia seperti yang diucapkannya

بعثت لأتمّم مكار م الأخلاق

(Aku siutus untuk menyempurnakan akhlak mulia).


 

    Kehidupan yang penuh rahmat kasih sayang tidak hanya dimiliki oleh Rasulullah SAW, tetapi juga berefleksi pada kehidupan pengikutnya orang0orang mukmin. Al-quran menegaskan hubungan antara sesama umat Islam dalam QS-Al-Hasyr,59:9-10


Dan orang-orang yang bertempat tinggal dikota ini (Medina) yang beriman sebelum mereka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin) dan tidak menemukan dalam diri mereka hajat terhdap apa yang diberikan kepada kaum muhajirin dan mereka mengorbankan kepentingan mereka meskipun mereka sangatmembutuhkan. Dan barang siapa yang terpelihara dari sifat kikirnya mereka itulah orang yang berunutng. (9) dan orang-orang yang datang kemudian berdoa:" Wahai tuhan kami ampunilah dosa kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam iman dan janganlah Engkau menjadikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang beriman. WahaiTuhan kami sesungguhnya Engkau Mha Pengasih lagi Maha Penyayang.


 

Secara sengkat ayat ini menegaskan beberapa sifat masyarakat muslim :

  1. Saling mencintai antara penduduk lokal dan pendatang.
  2. Rela berkorban untuk saudaranya meskipun mereka sangat membutuhkannya.
    1. Mendoakan orang-orang sebelum (pendahulu) mereka agar dosa-dosa mereka diampuni Allah SWT . dan mereka dijauhkan dari sifat kedengkian yang mengakibatkan perpecahan.


     

        Dari kedua ayat ini dapat diambil hikmah untuk mengakhiri konflik yang terjadi di antara komponen bangsa, termasuk antar elit politik. Untuk itu perlu ditanamkan rasa cinta yang berimplikasi bahwa ihak lain sesungguhnya masih diharapkan membawa manfaar bagi pihak lainnya. sesungguhnya untuk mengembangkan rasa cinta mencintai sesama diperlukan pula kesediaan mengorbankan kepentingan-kepentingan pribadi termasuk kepentingan kelompok untuk mewujudkan persatuan umat berdasarkan cinta kasih sayang. Dan agar kesedian berkorban tersebut berkembang perlu penyadaran dan pencerahan terhadap kondisi masing-masing dalam wujud kembali kepada kebenaran disertai pensucian diri dari penyakit-penyakit hasad dan dengki, iri dan syirik.


     

        Sebuah ayat yang perlu dikemukakan di sini adalah QS. Al-Hadid, 57:25 yang menegaskan:


     


    Sesungguhnya kami telah mengutus Rasl-rasul Kami disertai dengan bukti-bukti dan Kami turunkan bersama nereka Al-Kitab (Hukum-Hukum) dan timbangan agar manusia hidup dengan adil dan Kami turunkan besi di dalamnya terdapat kehebatan yang sangat kuat dan manfaat bagi manusia. Dan sungguh Allah SWT mengetahui siapa yang menolongnya secara gaib. Sesungguhnya Allah SWT Maha Kuat lagi Maha Perkasa.


     

        Ayat ini mengungkapkan bahwa tujuan ditulisnya para rasul, sejak Adam AS sampai kepada Muhammad SAW, adalah agar masyarakat hidup dalam suasana yang berkeadilan, dalam hal ini masyarakat dengan supermasi hukum yang sebenar-benarnya. Dan inilah hakikat masyarakat madani.


     

        Dari ayat di atas juga dipahami adanya hubungan antara tugas risalah dengan penegakan hukum baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas sesungguhnya adalah fungsi kerasulan yaitu : deklarasi (penyamapaian) dan implementasi baik dalam baik dalam magistrasi maupun yudikasi. Secara singkat kami ingin menegaskan bahwa Muhammad SAW, seperti juga rasul-rasul lainnya, adalah Rasul dan Nabi. Kalau sebagai Nabi, maka fungsinya diemban oleh para ulama sementara fungsinya sebagai Rasul dilanjutkan oleh para ulul amri. Hal ini sejalan dengan QS An-Nisa/5: 59 yang menuntut agar umat beriman menaati Allah SWT (Firmannya), Rasul (dan hadisnya) dan Ulul amri sepanjang perintah mereka sejalan dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadis.


     

    Hadirin dan Hadirat rahimakumullah


     

    Dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat madani yang menjadi tujuan reformasi nasional hanya dapat tercapai jika tertib dan supremasi hukum menjadi sendi dan tonggak kehidupan demokratis bangsa kita. Keterbukaan dan musyawarah yang merupakan fenomena bukankah hakikat tetapi merupakan prosedur dalam kehidupan demokratis. Dalam hal ini Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk agar kita melaksanakan dengan tawakkal terhadap keputusan hasil musyawarah bersama.


     

    Aaarrrraaabbbbb..................


     

    Bapak Presiden hadirin dan hadirat yang saya muliakan.


     

        Akhirnya mohon diizinkan untuk menutup ceramah ini dengan penegasan-penegasan sebagai berikut:

    1. Peringatan maulid Nabi SAW yang sangat istimewa kali ini amat bermakna strategis bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ajaran dan norma yang terkandung dalam prikehidupan Beliau seperti yang juga dibawa oleh para Rasul dan Nabi sebelumnya, akan menjadikan bangsa Indonesia mampu mengatasi krisis dan kemelut nasional bahkan akan mengantar dan memberikan kesejahteraan dan kesentosaan serta kemampuan untuk tampil kembali sebagai salah satu pemegang peran dalam kehidupan regional dan internasional.
    2. Untuk maksud tersebut perlu tekad yang kokoh kuat dari setiap warga negara teristimewa lagi para tokoh dan pemimpin masyarakat, para pemimpin dan pejabat negara menjadi rahmat, pembawa kebaikan, kemakmuran dan keadilan bagi masyarakat serta lingkungannya.
    3. Dalam kaitan ini, nilai-nilai dan norma-norma agama perlu ditumbuhkembangkan sehingga terwujud keserasian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara antara keyakinan masyarakat, ideologi nasional, budaya, hukum dan prilaku warga dan masyarakat serta pemimpin bangsa dan negara.
      1. الحمدلله وكفى, والصلاة والسلام على النبى المصطفى, اشهد ان لا اله الاالله وحده لا شريك له, واشهد ان محمدا عبده ورسوله. أما بعد
      2. الحمدلله صدق وعده, ونصر عبده, واعز جنده, وهزم الأحزاب وحده, اللهم صل وسلم على من فيه اسوة حسنة وعلى اله واصحابه ومن والاه. أما بعد.........

      3.  
      4. الحمدلله هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا ان هدانا الله, الصلاة والسلام على حبيب الله محمد بن عبدالله, وعلى اله وصحبه ومن والاه, أما بعد............
      5. الحمدلله الذى جعلنا من الناصحين, وافهمنا من علوم العلماء الراشخين, والصلاة والسلام على من نسخ دينه اديان الكفرة والطالحين, وعلى اله واصحابه الذين كانو يتمسك شريعته صالحين. أما بعد....
      6. الحمدلله الذى فضل بنى أدم بالعلم والعمل على جميع العالم, الصلاة والسلام على محمد سيد العرب والعجم, وعلى اله واصحابه ينابيع العلوم والحكم. أما بعد.........

      7.  
      8. الحمدلله الموجود لذاته القديم المخالف للخلق الغنى لذاته الواحد القادر المريد العليم ذى الحياة والسمع والبصر والكلام القديم, الصلاة والسلام على افضل الرسل الصادقين فى دعواهم واحكامهم, المبلغين لما يجب علينا تصديقه وعلى اله وصحبه اجمعين. أما بعد.........
      9. الحمدلله الواحد فى ذاتهوصفاته الذى بعث سيدنا محمدا للخلق بالتوحيد بباهر اياته, والثلاة والسلام على عروش الرسل وسيد كل من لك عليه سيادة, وعلى اله وصحبه والتابعين لهم ى الحسنى والزيادة. أما بعد........
      10. الحمدلله حق حمده, الصلاة والسلام على خير خلقه محمد رسوله وعبده, وعلى اله وصحبه من بعده. أما بعد........


       

        Akhirulkalam, kepada Allah SWT jualah kita memohon, semoga kita semuanya dikaruniai sikap arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kerangka pengabdian kepada Allah SWT. Amin ya Rabbal Alamin.


     


     


     


     

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Artikel, Skripsi 'N Tesis 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .