Jumat, 28 Oktober 2011

Iman dan taqwa

DENGAN HIKMAH IDUL FITRI

MEMANTAPKAN PERSATUAN DAN

KESATUAN BANGSA


 


 


 


 


 


 

KHUTBAH IDUL FITRI


 

20 SEPTEMBER 2009 M


 

1 SYAWAL 1415H


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

IMAN DAN TAQWA

KUNCI KEBERHASILAN

PEMBANGUNAN


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

KHUTBAH IDUL FITRI 1415

DI MASJID ISTIQLAL JAKARTA

OLEH : K.H. HASAN BASRI


 


 

السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu

Kaum muslimin yang berbahagia....!

Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, bahwa berkat rahmat dan 'inayah-Nya pada hari ini segenap kaum muslimin, dengan suka cita dan riang gembira merayakan Hari Raya Idul Fitri. Kemarin petang, dikala matahari terbenam diufuk barat, kita mengantar kepergian bulan Ramadhan dan menyambut Idul Fitri dengan mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid, mengagungkan asma Allah SWT, memuji kebesaran dan kemuliaan-Nya. Pada pagi hari ini, kita berkumpul di masjid Istiqlal, masjid kebanggaan bangsa Indonesia, untuk mengerjakan shalat Idul Fitri, bersimpuh dan bersujud, mensyukuri ni'mat dan karunia-Nya. Allah SWT berfirman:



 


 


 


 

Artinya:

"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'matku) maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih". (Ibrahim : 7)


 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu

    Kaum muslimin yang berbahagia.......!

    Sebulan lamanya kita berpuasa, menahan diri dari makan, minum, jimak dan segala sesuatu yang membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari. Pada malam harinya kita shalat tarawih, membaca Al-Qur'an, berdzikir dan berdo'a kepada Allah SWT, memohonkan ma'unah maghfiroh dan ampunan-Nya.


 

    Ibadah puasa, pada hakikatnya adalah perintah Allah SWT kepada kita agar selalu mengendalikan diri dari hawa nafsu yang mempengaruhi kita agar menyimpang dari kebenaran, melanggar aturan Allah SWT dan melakukan perbuatan-perbuatan jahat yang merusak nilai-nilai kemanusiaan yang menjerumuskan kita ke lembah kehinaan dan penderitaan lahir bathin. Hawa nafsu selalu dihembuskan oleh syaitan terhadap siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

    Beruntunglah orang-orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu, yaitu mengarahkan dorongan hawa nafsu kearah yang positif, yang tercermin pada sikap hidup, prilaku dan perbuatan yang baik, dan bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat lingkungannya. Mereka itulah yang akan meni'mati hidup dan kehidupan yang aman tenteram, bahagia dan sejahtera lahir dan bathin, bebas dari ketakutan dan kecemasan, bebas dari kecemasan dan kegelisahan.

    Itulah salah satu tujuan utama dari ibadah puasa yang kita kerjakan setiap bulan Ramadhan. Kita melatih diri mengendalikan hawa nafsu, menempa jiwa, watak dan kepribadian kita agar kita menjadi orang yang bertaqwa, taat dan patuh kepada Allah SWT dan Rasulnya, menjaga diri dari perbuatan yang salah dan dosa, serta bermental tangguh dalam mengurangi samudra hidup dan kehidupan yang penuh cobaan, ujian dan godaan. Allah SWT berfirman:



 


 


 

Atinya ;

'Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu. Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa".(Al-Baqarah;183)


 


 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu

Kaum muslimin yang berbahagia:

Hari Raya Idul Fitri adalah hari raya kemenangan dan kesucian. Disebut hari kemenangan, karena dengan puasa
itu kita menang perang melawan hawa nafsu. Disebut hari kesucian, karena dengan puasa itu kit telah mensucikan diri kita dari kesalahan dosa sehingga kembalai kepada fitrah dan jati diri kita seperti waktu dilahirkan. Nabi Muhamad SAW bersabda:

شهر رمضان شهر كتب الله عليكم صيامه وسنت لكم قيامه فمن صامه وقا مه ايمان واحتسابا خرج من ذنوبه كيوم ولد ته أمّه

Artinya :

"Bulan Ramadhan, itulah bulan yang Allah SWT mempardhukan atasmu berpuasa di dalamnya, dan aku sunnahkan bagimu shalat pada malam harinya. Maka barang siapa yang berpuasa di siang harinya dan mendirikan shaolat pada malam harinya karena iman dan mengharapkan keridhaan Allah SWT semata, keluarlah ia dari ibunya". (Hadits Riwayat Thabrani dan Ibnu Majah)


 

    Mudah-mudahan ibAdah puasa dan amalan lainnya yang kita kerjakan selama bulan Ramadhan, akan menjadiakan kita sebagai insan pembngunan yang berkualaitas, insan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, bekerja keras untuk membangun diri, keluarga dan masyarakat. Ibadah harta berupa zakat mal, zakat fitrah, infaq dan shadaqoh yang kita kerjakan di bulan Rhamadhan, adlah untuk mensucikan hata kita dan sebagai perwuJudan dari rasa kesetiakawanan sosial dan kepedulian kita terhadap program pengentasan kemiskinan.


 


 


 

    Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu akabar, wa Lillahil Hamdu.

    Kaum muslimin yang berbahagia ,......!

    Kita bersyukur kepada Allah SWT, bahwa asas pertama dari pembangunan kita ialah iman dan taqwa. Di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yang kita sepakati pada sidang Umum MPR tahun 1993 yang lalu antara lain disebutkan bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakan, dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuahan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan etika dalam rangka pembangunan nasional sebagi pengamalan Pancasila.

    Iman dan taqwa sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, baik pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa. Iman dan taqwa tercermin pada kehidupan manusia yang selalu memelihara hubungan baik dengan Allah SWT, dengan sesama manusia dan dengan alam lingkungan. Iman dan taqwa tercermin pada kehidupan manusia yang berakhlak mulia, bersikap dan berprilaku yang baik menurut tuntunan agama Islam dan falsafah hidup bangsa kita.

    Itulah sebabnya, Allah SWT dan Rasullulah SAW memerintahkan kita untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dimana saja dan kapan saja sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW :



 


 


 

Artinya :

" Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah SWT dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok……". (Al-Hasyr :18)

اتّق الله حيثما كنت وأتبع السّيّئة الحسنة تمحها وخالق النّاس بخلق حسن {رواه أحمد والترمذ}

Artinya :

"Bertaqwalah kepada Allah SWT di mana saja kamu berada, dan gantilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan akan menghapus keburukan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik". (Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmidzi)


 

    Kita semua berkeyakinan, manakala asas iman dan taqwa tersebut kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai karyawan, pegusaha, pedagang, petani atau apapun propesi kita, insya Allah SWT tujuan pembangunan yaitu masyarakat adil yang berkemakmuran dan masyarakat makmur yang berkeadilan yang kita dambakan itu akan menjadi kenyataan. Itulah janji Allah SWT dalam firman-Nya :



 


 


 

Artinya :

" jikalau sekiranya penduduk suatu negri beriman dan bertaqwa, pastilah akan kami limpahakan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi jika mereka berdusta ayat-ayat kami, Kami akan menyiksa mereka sebagai balasan atas perbuatan mereka sendiri". (Al-Araf :96)


 

    Pembangunan itu adalah tanggung jawab kita semua tanggung jawab semua golongan dan segenap lapisan masyarakat. Nabi Muhammad SAW bersabda :


 


 

قوّة البلاد بأربعة أشياء: أوّلها بعلم العلماء والثّانى بعدل الأمراء والثّالث بسخاوة الأغنياء والربع بدعاء الفقراء{الحديث}

Artinya :

" pembangunan atau kekuatan suatu negara karena empat perkara : 1. ilmu Pra Ulama termasuk para cendikiawan dan teknokrat; 2. keadilan, kearifan dan kebijakan para umat atau pejabatr di semua tingkat pemerintahan; 3. kedermawanan dan kepedulian sosial orang-orang kaya dan para pengusaha; serta 4. do'anya oranf-orang fakir dan miskin".


 

    Mudah-mudahan dengan iman da taqwa kepada Allah SWT sebagai salah satu asas pengendalian diri, menjadikan diri kita sebagai bangsa yang berkualitas di berbagai bidang kehidupan, di tengah-tengah percaturan dunia yang diwarnai oleh arus globalisasi.

    Sebagai penutup dari khutbah ini, dengan hati yang bersih dan niat yang suci kita panjatkan do'a kepada Allah SWT, memohon taufiq, hidayah dan inayah-Nya.

    Allahumma, ya Allah Tuhan semesta alam..

    Kami panjatkan puji dan syukur kepada-Mu ya Allah SWT, atas limpah dan rahmat dan karuni-Mu kepada kami bangsa Indosesia, berupa kemerdekaan dan tanah air yang subur makmur bagaikan uantaian zamrud di khatulistiwa.


 

    Allahumma ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

    Jadikanlah kami sebagai bangsa pandai bersyukur kepada-Mu, dengan senantiasa beriman dan bertaqwa kepada-Mu taat dan patuh kepada titah dan petunjuk-Mu serta mengikuti tuntunan Sunnah Rasul-Mu.

    Jadikanlah kami sebagai bangsa yang mampu memelihara dan memanfaatkan kekayaan alam karunia-Mu untuk kemaslahatan dan kemakmuran umat-Mu. Jadikanlah negara yang aman dan tentram, rukun dan damai, menyatukan dalam Bhineka Tunggal Ika, adil makmur dan sejahtera lahir bathin, tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan-Mu. Janganlah Engkau timpakan kepada kami suatu beban yang tidak snggup kami pikul. Berilah kami kemampuan untuk mengatasinya berbagai kendala dan tantangan yang terbentang dihadapan kami.

    Kami adalah hamba-Mu yang sering kali berbuat kesalahan dan dosa. Ampunilah segala kesalahan dan dosa kami, ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


 

    Allahumma wahai zat yang maha pengasih dan penyayang

    Terimalah do'a kami dan kabulkanlah permohonan kami, sesungguhnya Enkau Maha Pendengar Lagi Maha Penerima doa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Artikel, Skripsi 'N Tesis 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .